BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 30 Jun 2012

Seputar Ukhuwah Fillah



"wah, cantiknye seruling akak!" jeritku. Tersenyum seorang ukhti ketika mengemas barang untuk balik ke tanah airnya(balik habis belajar). lantas ukhti tersebut memainkan satu lagu. Walaupun tidak pernah dengar lagunya tapi cukup menarik bagiku. Kemudian saya pula mencuba untuk meniupnya, terus bunyi yang sangat sumbing kedengaran. Malam itu penuh degan gelak ketawa kami.
"kak, nanti bagi saya seruling tu kak, akakkan ade dua seruling," gurauku sewaktu didalam teksi menuju ke satu destinasi."Betul ke ne? afifah reti tiup ke?" tergelak kami bila mengigatkan kejadian malam itu. "Gurau jela kak, ana manela reti tiup."

 Selepas pulang dari kuliah, tiba-tiba " Anti, ana nak beri sesuatu dari ukhti ne?" ujar tasnim ahli baitku. "nak bagi ape?". taraaa... SERULING " eh ne seruling akak ne(nama dirahsiakan) kan?" terkejut saya melihat seruling itu ditapak tanganku. macam tak percaya je. seingat saya seruling ini adalah seruling kesayangan ukhti. MasyaAllah .. lantas saya menelefon ukhti tersebut, banyak kami bualkan, terselit sayu dihati ini apabila mengigatkan ukhti ini akan pulang ke tanah airnya. Diselitkan juga pesanan dari ukhti untuk belajar meniup seruling ini . Jazakillahukhairan khthira ukhti.
Teringat satu hadis ini Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
 “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga persaudaraan kita tidak terhenti disini sahaja. malah ikatan iman kita ini akan membawa kita ke jannah .. insyaALLAH
Sesungguhnya ukhuwah yang terbina adalah semata-mata untuk mendapatkan cinta Allah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَقَالَ لَهُ أَيْنَ تَذْهَبُ قَالَ أَزُورُ أَخًا لِي فِي اللَّهِ فِي قَرْيَةِ كَذَا وَكَذَا قَالَ هَلْ لَهُ عَلَيْكَ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لاَ وَلَكِنَّنِي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ
 Dari Abu Hurairah radliyallahu‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya seorang laki-laki menziarahi (mengunjungi) saudaranya di kampung lain lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk mengikutinya di jalannya. Ketika malaikat itu mendatanginya dia berakata: “Mau kemana engkau?” Orang itu menjawab: “Saya ingin menziarahi saudaraku fillah di kampung fulan.” Malaikat berkata: “Apakah karena satu kebaikan yang ingin kau balas?” Orang itu berkata: “Tidak, akan tetapi aku mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.” Malaikat berkata: “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwasanya Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karenaNya.” (HR. Muslim, Bab Keutamaan cinta karena Allah, no 2567).

Dan sesungguhnya ukhuwah adalah ikatan iman yang paling kuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَوْثَقُ عُرَى الإِيمَانِ: الْمُوَالاةُ فِي اللَّهِ، وَالْمُعَادَاةُ فِي اللَّهِ، وَالْحُبُّ فِي اللَّهِ، وَالْبُغْضُ فِي اللَّهِ.
 “Ikatan iman yang paling kuat adalah saling memberikan loyalitas karena Allah dan memusuhi karena Allah dan cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Thabrani dan dihasankan oleh Al Albani dalam Silsilah al Ahaadits ash Shohiha, no. 998 dan 1728).

 Semoge segala amal kita, gerak hati kita, dan segalanya kerana ALLAH.


 P/S: lagu-lagu yang melalaikan dan asyik sehingga melupakan kewajipan kita kepada Allah haram hukumnya. tetapi muzik yang membawa kepada ingatkan Allah adalah mubah. begitu juga dengan alat-alat muzik . ia akan jadi haram apabila kita leka dengannya. (ini dari sumber yang pernah saya baca dan cari) segala salah silap blh ditegur dengan baik.